Berita Luar Negeri

Selasa, 29 Juni 2010

TERBUKTI KOMPUTER BIKIN STRESS

Crash pada mesin, waktu booting yang sangat lamban, dan penderitaan akibat technical support membuat orang-orang di zaman digital saat ini mengalami sindrom stres akibat komputer.

Studi yang melibatkan 1.000 partisipan di Amerika Utara, menemukan kesimpulan bahwa saat ini semakin banyak orang yang merasakan frustasi karena mengurusi komputer mereka.

Dilansir The Strait Times, Rabu (28/4/2010), survei yang dilakukan Customer Experience Board (CEB) pada awalnya bermaksud mengetahui bagaimana menjaga agar para konsumen tetap nyaman dan bahagia di sektor komunikasi yang sangat kompetitif.

“Kenyataannya sungguh mengejutkan. Banyak konsumen yang merasa tidak nyaman justru akibat masalah komputer itu sendiri. Masalah pada komputer yang terjadi berulang-ulang menimbulkan kecemasan dan penderitaan bagi para penggunanya,” kata juru bicara CEB.

Sebanyak 94 persen dari mereka yang disurvei, mengaku sangat bergantung pada komputer dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Hampir sepertiga pengguna komputer membutuhkan technical support untuk mengatasi masalah komputer mereka.

“Komputer ibarat pedang bermata dua,” kata ahli psikologi Murray Feingold. “Saat bekerja dengan baik, mereka sangat menyenangkan. Namun ketika bermasalah, komputer akan membuat kita panik. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai sindrom stres akibat komputer,” terangnya.

Para pengguna komputer, menurutnya, akan merasakan kecemasan berkaitan dengan komputer. Hal ini meliputi saat mengupgrade software dan beralih ke aplikasi atau OS baru dan lain sebagainya. “Termasuk yang paling menakutkan mereka yaitu jika komputer terkena serangan, virus atau aksi serangan hack,” tandasnya.

Hasil riset lainnya :

Warga Inggris membuang waktu hingga delapan hari dalam setahun demi berurusan dengan komputer bermasalah di kantor dan rumah.

Pengguna komputer di Inggris sangat tidak suka jika komputer bekerja lamban atau baterai laptop kehabisan tenaga. Kemunculan pop-up yang amat sering, menginstal program atau printer baru serta berurusan dengan serangan virus komputer, merupakan contoh masalah yang menguji kesabaran para pengguna komputer.

Survei yang dilakukan oleh MSN Microsoft Inggris menyebutkan, hal-hal seperti ini akan mengakibatkan pengguna mengalami frustasi yang sama dengan ketika mereka terjebak kemacetan atau kehilangan dompet.

Seperti dilansir Telegraph, Kamis (28/1/2010), survei ini mengungkapkan, satu dari lima pengguna akan meluapkan kekesalan mereka dengan memukuli tetikus atau papan ketik dan satu dari tiga orang pengguna akan memaki komputer mereka. Sementara lainnya akan lebih memilih bersantai sejenak dengan meminum teh atau kopi, atau berjalan-jalan sebentar melupakan masalah dan meminta orang lain memperbaiki komputer mereka.

“Saat gangguan datang pada PC, orang hanya ingin semuanya mudah dan cepat teratasi. Orang-orang telah cukup tertekan dengan masalah hidup dan pekerjaan. Maka sangat penting bagi perusahaan seperti kami untuk mencoba mengurangi beban kekesalan mereka pada komputer,” ujar salah seorang ahli di Microsoft, John Mangelaars.

Setengah penduduk Eropa yang mengikuti survei ini mengaku membuang waktu hingga 10 menit per hari menghadapi masalah komputer. Namun diantara warga Inggris, hampir 24 persen mengeluh mereka menghabiskan waktu hingga 30 menit per hari. Jika diakumulasikan, total waktu yang dibuang warga Inggris untuk menangani masalah komputer setara dengan  delapan hari dalam satu tahun.

sumber : okezone.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More